TEKS TANGGAPAN:
KRITIK DAN PUJIAN
1.
Teks Tanggapan: Kritik
Pesawat Kepresidenan
Keinginan pemerintah Indonesia untuk memiliki pesawat khusus kepresidenan
sudah lama ada. Sekarang keinginan Pemerintah tersebut sudah direalisasikan
meskipun mendapat tanggapan yang beragam dari masyarakat. Pesawat berkategori
Boeing Business Jet 2 (BJJ2) 737-800 itu sudah berada di tanah air sejak Kamis,
10 April 2014. Dengan gagah pesawat modern itu mendarat di bandara Halim
Perdanakusuma.
Meskipun tidak semewah Air Force One,
pesawat tersebut tetap merupakan pesawat baru dengan perlengkapan baru
yang modern. Warna pesawat itu didominasi biru di punggungnya dan putih di
lambungnya. Garis lengkung merah putih
sebagai garis batas dua bagian. Tulisan REPUBLIK INDONESIA terpampang di sisi
kanan dan kiri pesawat.
Ada banyak alasan yang memperkuat bahwa saat ini bukan waktu yang tepat
untuk memiliki pesawat kepresidenan.
Alasan ekonominya adalah pesawat tersebut memiliki biaya operasional
yang sangat tinggi. Alasan sosialnya
adalah pada saat rakyat belum terentaskan dari kemiskinan para pejabat
menikmati fasilitas negara yang mewah.
Alasan keamanan dan politiknya adalah saat ini dengan pesawat komersial
keamanan pejabat masih dapat tertangani dengan baik.
Penanggap sebenarnya sepakat dengan kesimpulan bahwa saat ini bukan waktu
yang tepat untuk memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Akan tetapi, alasan
yang tepat sebagai tanggapan terhadap permasalahan tersebut juga merupakan hal
yang sangat rasional. Penulis juga menambahkan jika pembelian pesawat
kepresidenan sangat relevan dengan kebutuhan mobilitas, keamanan, kenyamanan,
dan efektivitas kegiatan presiden yang sangat padat itu.
Sumber: https://www.ruangguru.com/blog/struktur-dan-contoh-teks-tanggapan-berisi-kritik-dan-pujian
2.
Teks Tanggapan: Pujian
Lukisan Pemandangan Flores karya Basuki Abdullah
Basuki Abdullah merupakan salah satu maestro lukis terbesar di tanah air.
Ia adalah pelukis naturalis yang karyanya menggema hingga pelosok dunia. Ciri
khasnya adalah bagaimana ia mampu melukiskan pemandangan atau potret dengan
goresan kuas yang ekspresif namun tetap rapi dan mirip dengan keadaan aslinya.
Salah satunya adalah lukisan yang berjudul “Pantai Flores”.
Lukisan ini menggambarkan keindahan pantai Flores dengan apa adanya dalam
sudut pandang yang istimewa. Basuki Abdullah mengambil seluruh bagian alam yang
ada di pantai secara rakus namun dalam cara yang indah. Hutan, bukit, pantai,
dan lautan memenuhi lukisan pemandangan ini.
Hutan tropis pulau Flores tampak detail dan eksotik dalam genggaman
Abdullah. Pohon-pohon meliuk ke sana kemari ditempatkannya di bagian paling
depan pemandangan menjadikannya figur kuat untuk menyokong pemandangan yang
lain.
Bukit dijejerkan dengan kekuatan pengarah pandangan yang membuat kita ingin
menelusuri karya ini lebih jauh lagi. Bagaimana tidak, bukit itu digambarkan
dari bagian yang paling dekat yang sangat hijau kemudian terus menjauh dan
memudar hingga akhirnya menjadi kebiruan dan pada akhirnya mengarahkan kita
pada pegunungan di bawah megahnya langit biru yang diselimuti awan putih.
Ombak digambarkan dengan cara yang kuat namun tetap lembut dan anggun,
mengayun menuju tepi pantai. Terdapat dua figur yang tampak sedang menikmati
keindahan alam di sana. Salah setu figur tersebut tampak berdiri dan
merentangkan tangannya di atas karang dan hendak menyambut ombak. Kedua figur tersebut
memberikan narasi lebih akan keindahan pantai tersebut.
Karya ini sungguh merupakan mahakarya tiada tara yang berhasil menciptakan
suasana keindahan alam Indonesia lewat sudut pandang yang sangat cemerlang.
Komposisi disusun secara apik dan berhasil memuat semua keindahan yang ada di
sana tanpa menjadi “berisik” dan tetap harmonis meskipun terhitung “rakus”
dalam mengambil subjek lukis. Hal
tersebut merupakan salah satu ciri khas dari Basuki Abdullah yang mampu
menyulap suatu pemandangan rumit menjadi karya naturalis yang indah dan apik.
Sumber: https://serupa.id/contoh-teks-tanggapan-beserta-strukturnya-kritispujianbudaya-dsb/
No comments:
Post a Comment